Kisah Sukses Pengusaha Cantik Membesarkan Vanila Hijab

Acrsc Blog |

Kisah Sukses Pengusaha Cantik Membesarkan Vanila Hijab - Saat ini hijab sudah tidak lagi menjadi sebuah penutup kepala saja , namun kini hijab sudah menjadi sebuah trend. Trend hijab mengalami perkembangan yang pesat sehingga model hijab semakin beragam. Semakin banyak nya orang yang berhijab tentu ini menjadi sebuah peluang urusan ekonomi yang menjanjikan untuk di geluti. 

Pengusaha muda yang sukses dalam urusan ekonomi hijab ini yaitu kakak beradik yaitu Intan dan adiknya Atina. Awalnya kakak beradik ini hanya iseng saja berjualan hijab hanya untuk mengisi waktu luang mereka. Pada awal memulai urusan ekonomi hijab ini mereka hanya menggunakan aplikasi BBm saja dan juga menggunakan SMS untuk pemasarannya. Yang pertama kali menjalankan urusan ekonomi jual beli hijab ini yaitu atina. Dia menjalankan urusan ekonomi ini selama tiga bulan atina menjalankan urusan ekonomi online shop ini sendirian , tepatnya tahun 2012 ketika itu ia masih berusia 18 tahun.

Atina hanya mengambil barang di sentra grosir hanya bila ada konsumen yang tertarik. Setelah pembeli membayar barang tersebut , ia gres kemudian menyetorkan kepada pemasok. Kaprikornus urusan ekonomi yang dijalankan Atina bisa di bilang dimulai tanpa mengeluarkan modal sedikitpun kecuali biaya untuk koneksi internet. 

Dan ketika itu Intan , kakaknya masih kuliah di PPM Manajemen jurusan finance business mendapatkan peran membuat urusan ekonomi gres sebagai syarat kelulusan. Kemudian adiknya menyampaikan untuk mengelola urusan ekonomi hijab online bersama - sama. Kemudian sekitar tiga bulan selanjutnya Intan yang ketika ini berusia 23 tahun ini lebih rajin memantau urusan ekonomi tersebut hingga akibatnya ia benar - benar merasa mantap untuk menekuni urusan ekonomi online hijab tersebut dan menjadi wirausaha.


Bisnis online hijab yang di kelola dua kakak beradik ini pada tahun pertama berjalan dengan lancar.Kemudia Intan dan Atina memutuskan untuk memproduksi sendiri produk hijabnya dalam jumlah besar. Saat itu mereka berdua hanya mengandalkan dua model hijab saja yaitu segiempat dan pashmina. Intan dan Atina kemudian mencari konveksi yang menyanggupi undangan mereka.

Setelah mereka mendapatkan konveksi yang sanggup mendapatkan undangan kedua kakak beradik ini , proses produksi pun berjalan. Namun sayang mereka berdua mengalami kendala. Jilbab yang di produksi di nyatakan gagal dan tidak layak untuk di jual alasannya yaitu tidak sesuai oleh impian mereka berdua. Hasil dari produk hijabnya memiliki panjang ukuran yang berbeda - beda sehingga tidak bisa di jual kembali. Saat itu kerugian yang mereka tanggung mencapai 70 juta rupiah. Tentu kerugian yang tidak sedikit , dan alasannya yaitu hal ini kakak beradik ini sempat putus asa dan tidak ingin melanjutkan urusan ekonomi kembali.

Namun alasannya yaitu peran orang bau tanah yang selalu menyampaikan dorongan dan semangat untuk tetap bangun membuat kakak beradik ini kembali memulai urusan ekonomi dan menghadapi suka dan sedih di dalam dunia bisnis. Berkat ketekunan kedua kakak beradik ini mengelolaa urusan ekonomi hijab , akibatnya prduk hijabnya sukses di pasaran dengan nama Vanilla Hijab. Saat ini produk Vanilla Hijab cukup terkenal di media umum , khususnya di instagram dengan jumlah pengikut lebih dari 300 ribu follower dan juga berhasil memiliki dua konveksi sendiri.

Dalam waktu satubulan mereka bisa memproduksi sekitar empat jenis model hijab yang setiap modelnya di produksi hingga sebanyak 1.500 potong. Masing - masing jenis jilbab tersebut terdiri dari delapan hingga sepuluh warna yang masing - masing didominasi dengan warna - warna pastel. Warna pastel yaitu salahsatu warna konsep kedua kakak beradik ini. Jarang sekali mereka memproduksi jilbab dengan warna bold atau neon menyerupai warna kuning jelas atau pink neon. Namun terkadang ada juga beberapa warna gelap standar yang di produksi menyerupai warna biru , hitam , dan juga marun.



Bisnis nya yang sudah terkenal khusunya di kalangan para hijabers , membuat hijab yang di produksinya selalu habis terjual setelah usia di produksi. Padahal kedua kakak beradik ini sudah memproduksi hingga 3.500 potong hijab perbulannya , bahkan Intan dan Atina sempat merasa takut bila produk hijabnya tidak laku terjual. Namun siapa sangka bila barang yang sudah di produksi pribadi habis terjual dalam hitungan setengah jam saja. Sampai ketika ini Vanilla Hijab selalu mengalami over demand. Karena hal ini lah Vanilla Hijab selalu membatasi pembelian maksimal empat potong saja setiap customer , sehingga customer yang lain juga kebagian.

Keseriusan kedua kakak beradik ini dalam menjalankan urusan ekonomi yang awalnya di mulai tanpa modal sama sekali hingga menjadi sesukses ini membuat Intan dan Atina selalu berinovasi dalam membuatkan usahanya. Dan kini mereka berdua sedang membuatkan aplikasi mobile yang mempermudah para konsumen untuk berbelanja. 

Itulah gosip perihal dua kakak beradik yang sukses menjadi pengusaha muda. Semoga gosip tersebut bisa menginspirasi kita semua. sekian artikel perihal Kisah Sukses Pengusaha Cantik Membesarkan Vanila Hijab. Semoga bermanfaat.